Puisi Sevanya yang dimuat di Koran Jakarta menumbuhkan rasa percaya diri Aksara. Sejak itu Aksara menyukai Sevanya dan bertekad akan menembaknya. Tapi saat memutuskan waktu yang tepat, Aksara harus menyelesaikan remedial Matematika sehingga ia meminta tolong pada temannya untuk memberikan hadiah itu ke loker Sevanya.
Saat di tempat janjian, ternyata orang yang menghampiri Aksara bukan Sevanya yang disukainya sejak lama, tapi orang lain, yaitu Sevanya Alsava, atau yang dipanggil Anya.
Anya menjadi tutor belajar Aksara dan perlahan mereka menjadi dekat. Anya banyak membantu Aksara, bahkan membantu akademik dan prestastinya.Tapi akhirnya Aksara mengetahui kalau Anya dan Seva memiliki masalah. Saat Seva mendekati Aksara, di sisi lain Aksara merasa bersalah dengan Anya.
Akhirnya terungkap kalau puisi yang dimuat di Koran Jakarta bukanlah karya Seva, melainkan karya Anya. Hubungan Seva dan Anya yang sempat merenggang akhirnya kembali merekat. Aksara pun akhirnya memilih Anya.