Matsumoto, seorang dokter-biksu di UGD Aobadai.
Dia menyadari dirinya masih hijau, baik sebagai biksu maupun sebagai seorang dokter.
Melepaskan keterikatan dari semua hal berbau duniawi adalah ajaran Buddha yang diyakininya. Namun mengharapkan kehidupan dan menyelamatkan nyawa adalah jiwa seorang dokter unit gawat darurat yang menjadi prinsipnya.
Di batas-batas itulah, Matsumoto mencari “sosok yang ideal” yang bisa dia capai.
Saat dirinya nyaris kehilangan arah, yang menggerakkannya hanyalah “penyesalan karena tidak bisa menyelamatkan nyawa yang ada di depan mata”.