Nayel terpaksa menghabiskan liburan
di desa tempat sepupunya tinggal,
yaitu Kecamatan Cikuda, Sumedang.
Di sana, Nayel dan sepupunya, Herman,
menghabiskan waktu dengan bermain
bersama anak-anak di desa itu.
Suatu hari, sepulang dari berenang di sungai,
Nayel dan kawan-kawan mendengar suara aneh
dari arah Bukit Keramat, area terlarang
yang ditabukan oleh warga desa setempat.
Suara itu membuat
Nayel dan kawan-kawan terpaku.
Suasana mencekam mendadak menyelimuti mereka.
Sayup-sayup, suara itu terdengar lagi…
suara ringkik kuda yang lemah.
“LARI!” teriak Herman sambil berlari kencang.
Spontan, Nayel dan yang lain pun
ikut berlari sekencang-kencangnya.
Apakah itu suara arwah yang konon tinggal di sana?
Ataukah memang suara ringkik kuda?
Tapi, kuda siapa yang meringkik di Bukit Keramat?
Tanpa sadar, Nayel dan kawan-kawan terlibat
dalam sebuah kasus misterius yang menegangkan!