Aku tumbuh dalam keluarga yang tampaknya baik-baik saja. Keluargaku berkecukupan, ayah ibuku pekerja yang ulet dan bertanggung jawab, jauh dari alkohol, judi, dan perselingkuhan.Beberapa tahun kemudian, barulah aku sadar betapa parahnya konflik yang terjadi antara ibuku dan ibu mertuanya –nenekku- yang tinggal bersama kami. Tak jarang pertengkaran mertua-menantu itu memicu pertengkaran antara ibu dan ayahku. Aku pun jadi selalu merasa cemas, takut, dan kesepian meski tinggal di rumah bersama keluarga. Belum lagi aku pun sering dibanding-bandingkan dengan kakak laki-lakiku. 30 tahun kemudian setelah aku berkeluarga dan mempelajari ilmu konseling, barulah aku sadar kalau sebenarnya aku mengalami depresi saat anak-anak dan remaja. Orang tua membesarkan kita dengan apa yang mereka alami dan pelajari. Oleh karena itu, aku berharap kita semua berhasil memutus rantai luka yang didapat dari orang tua, agar tidak terwariskan pada anak-anak kita.